The Wanderer

Dec 22, 2020

First Trip During Pandemic, Seruni Point Bromo & Madakaripura Waterfall

2020 is really something. Life is soooo flat in 2020. It was started in the end of March when first Corona virus case was identified in Indonesia. Life has changed a lot. 

So, we decided to arrange a short trip to Bromo in Aug. Semangat sekali rasanya setelah berbulan-bulan lamanya stay at home aja, sakauuuu trippp gilakk :D Kami pergi hanya berempat, pakai mobil pribadi supaya aman. Dari Sidoarjo kami berangkat pukul 4 pagi, sengaja ngga ngejar sunrise sih memang, pokoknya sampai Bromo aja :D Senangnya sekarang sudah ada tol sampai Probolinggo, cukup mempersingkat waktu sih. Dari Waru kami naik tol sampai Probolinggo. Keluar tol, jalan lurus sedikit, belok kanan sudah menuju ke arah Bromo. Lama perjalanan sampai ke desa Ngadisari kurleb sekitar 2 jam an. Tips buat kamu yang trip ke Bromo lewat Probolinggo, di tengah perjalanan akan banyak calo jeep yang nyetop kendaraan, jalan aja terus mentok sampai Ngadisari. Di Ngadisari kamu akan menemukan loket resmi persewaan jeep.

Sayangnya ketika kami berkunjung ke Bromo di bulan Aug, hanya ada 1 spot yang sudah dibuka, yaitu Seruni Point. Spot yang lain masih tutup karena pandemi, rencananya akan mulai dibuka satu persatu. Seruni point ini trial, spot pertama yang dibuka di Bromo. Karena hanya bisa mengunjungi Seruni Point saja, harga sewa jeep pun menyesuaikan, hanya tinggal IDR 300.000 saja per unit.

Bromo di masa pandemi, lumayan rame juga, sudah mulai banyak pengunjung. Tetap jaga jarak dan pakai masker. Tapii engep juga rasanya jalan di ketinggian pakai masker :D Ngga banyak sih yang bisa dinikmati di Bromo karena kita hanya bisa ke Seruni Point saja. Untuk menuju ke puncak Seruni, kita harus menaiki 270 anak tangga dengan suguhan panorama yang asri di sepanjang perjalanan. Kami beberapa kali berhenti di bordes untuk mengambil foto. Perjalanan menuju ke puncak kami tempuh kurleb 30 menitan saja jalan santai, jalannya ngga terlalu nanjak.

Long & Winding Road


Bordes Photoshoot :D


Puncak Seruni berada di ketinggian 2400 Mdpl. Di puncaknya, terdapat 4 buah pilar Tugu Brawijaya yang dibangun dengan megah dan berselimut awan di pagi hari. Selain tugu yang dibangun tinggi menjulang, puncak Seruni juga memiliki teras langit di masing" sisi tugunya. Teras langitnya benar" menawan. Ketika awan turun, akan tampak seperti sedang berada di khayangan.


Kayak Lagi di Khayangan kan? :D

Morning View at Seruni Point

Karena Ngga ke pasir Berbisik, Foto Sama Jeepnya di parkiran aja :D


Setelah puas explore Bromo, kami melanjutkan perjalanan ke air terjun Madakripura. Lokasinya deket banget, kurleb 1 jam an dari Ngadisari. Duluuu banget, jaman masih kecil, aku udah pernah ke Madakaripura. Jaman foto polaroid masih berjaya dan Madakaripura dipenuhi dengan tukang foto yang menawarkan jasanya untuk memotret para wisatawan. Ada beberapa hal yang berubah. Yang pertama, akses masuk ke Madakaripura. Dulu, dari parkiran kita bisa langsung memasuki kawasan Madakaripura. Tetapi sekarang tidak, tempat parkir telah dipindah ke bawah. Untuk memasuki kawasan Madakaripura, kita masih harus naik ojek karena jarak dari tempat parkir ke pintu masuk Madakaripura masih lumayan jauh juga. Tapi ojeknya murah kok, 5 ribuan aja. Memasuki kawasan Madaripura, banyak anak kecil yang berjualan jas hujan. Awalnya aku bingung, kenapa banyak banget sih yang jualan jas hujan, padahal ngga lagi hujan loh, bukan musim hujan juga. Ternyataa, tepat ketika akan memasuki ceruk di mana air terjun itu berada, kita akan disambut oleh rintikan air tanah yang cukup deras, berasa kayak hujan sunggunan. Ini sih kalau ngga pakai jas hujan pasti basah kuyup udah. Aku yang pakai jas hujan aja tetep basah. Btw, akhirnya aku beli juga jas hujan setelah tahu apa fungsinya :D Etapi, dulu waktu pertama kali ke Madakaripura kayaknya ngga ada adegan basah"an nya deh. Ngga pakai jas hujan aman" aja, tetep kering. Satu hal lagi yang sudah berubah, dulu kan banyak banget tukang foto di air terjun, sekarang udah ngga ada lagi. 

Dari pintu masuk menuju ke air terjun Madakaripura, kami jalan kaki sejauh kurleb 2 km an. View nya ciamik, kayak di film Dora & the Lost City of Gold. Pepohonan di kanan kiri, angin sepoi", gemericik suara air di sungai, what a perfect combination. Jalan 2 km jadi terasa asyik dan ngga ngebosenin. Di sepanjang perjalanan juga terdapat beberapa jembatan tua. Berjalan di jalan setapak Madakaripura, terasa seperti sedang dalam perjalanan mencari harta karun :D

Patung Gajah Mada

Parapataaa :D

Madakaripura


Madakaripura adalah salah satu jenis air terjun yang aku suka. Air terjunnya jatuh melingkar membentuk tirai. Air terjun di lereng Gunung Bromo ini konon merupakan tempat semedi Patih Gajahmada. Lokasinya berada di ujung lembah berbentuk ceruk, dikelilingi tebing" curam yang meneteskan air seperti hujan. It's like a hidden gem, Parapataaa :)