The Wanderer

Feb 20, 2022

2022 New Year Trip - Road Trip Pacitan, Jogja, Solo, Sarangan

Excited banget waktu set itinerary road trip Pacitan, Jogja, Solo, Sarangan, terutama Pacitan karena aku belum pernah ke Pacitan dan Pacitan memiliki pantai-pantai yang sangat indah. Dari Surabaya kami ke arah Mojokerto, Jombang, lalu ke selatan langsung tembus Trenggalek sampai Pacitan. Jalan yang kami lalui kebanyakan jalan kecil pedesaan. Pemandangannya indah sekali, terutama di Trenggalek. Di kanan dan kiri jalan banyak terdapat bukit kecil yang sangat asri, letaknya sangat dekat dengan jalan utama sehingga terlihat sangat jelas. Kami juga melewati jalan berliku memutari bukit.

Tujuan pertama kami adalah sungai Maron. Lokasi sungai Maron berdekatan dengan pantai Klayar, salah satu pantai yang terkenal di Pacitan. Jalan menuju ke sungai Maron dan pantai Klayar menanjak dan berliku tajam, cukup membuat pusing dan mual, baru kali ini loh aku mabuk lewat jalan berliku :D

Kami tiba di Sungai Maron siang hari. Setelah membayar tiket masuk, kami bergegas mencari parkir. Wah, tapi kok air sungainya coklat ya :D Tips untuk kamu yang ingin berwisata ke Sungai Maron, usahakan tiba di pagi hari ya. Karena air sungai terlihat jernih dan berwarna tosca di pagi hari. Entah kenapa di siang hari berubah menjadi coklat :D Kamu bisa menyewa perahu untuk menyusuri sungai dengan IDR 100.000/perahu kapasitas maksimal 4 orang. jarak tempuh kurang lebih 30 menit sampai ujung sungai di Pantai Ngiroboyo. It's worth to try lah. Pengalaman baru, menyusuri sungai dengan perahu. Sungai Maron cukup lebar dengan pepohonan hijau di tepiannya, terlihat seperti Sungai Amazon :D Sepanjang perjalanan ada beberapa spot foto yang menarik seperti ayunan di atas sungai, batang pohon yang menjulang, dan ceruk yang terlihat seperti gua.


Sungai Maron, Pacitan



Setelah menyusuri sungai, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya, Pantai Klayar. Pantai Klayar cukup dekat dengan Sungai Maron, kurang lebih hanya sekitar 20 menitan saja. Pantai Klayar merupakan salah satu pantai yang cukup terkenal di Pacitan dan kebetulan saat itu juga sedang ramai pengunjung. Pantai Klayar merupakan pantai berpasir putih dengan batu karang dan tebing" batu di salah satu sisinya. Salah satu keunikannya adalah terdapat tebing batu yang kalau diperhatikan dengan seksama bentuknya kok mirip rumah Squidward ya :D Jangan" di bawah tebing batu itulah letak Bikini Bottom, lol :D


Pantai Klayar, Pacitan

Squidward House, Bikini Bottom

Pantai Klayar juga terkenal dengan fenomena seruling samudranya, sebuah lubang atau celah di batu karang yang pada waktu tertentu akan menyemburkan air. Konon semburang airnya cukup tinggi, bisa mencapai 7 meteran. Ketika ombak datang, celah tersebut akan mengeluarkan suara seperti seruling diiringi dengan semburan air. Sayangnya kami tidak mendapati moment seruling samudra tersebut, so sad :( Does it mean that one day we have to visit Klayar Beach again for ocean flute hunting? :D Di Pantai Klayar kamu juga bisa berkeliling dengan mengendarai ATV. Pengen main sih, tapi waktunya mepet :D Kami ingin mengunjungi 1 pantai lagi sebelum melanjutkan perjalanan ke Jogja. Kami ngga mau kemalaman di area Pantai Selatan Pacitan karena perjalanan masih panjang melalui jalan berliku menembus hutan, bakalan gelap kalau malam sih, agak serem juga bayanginnya.

Karena waktunya mepet, kami pilih 1 pantai yang berdekatan dengan Pantai Klayar, yaitu Pantai Banyu Tibo. Sesuai dengan namanya, di Pantai Banyu Tibo ada air terjun mini yang mengalir ke bibir pantai. Kita bisa turun ke bawah, bermain" di bawah air terjun sambil menanti datangnya ombak ke bibir pantai. Tetapi karena ketika kami tiba sudah cukup sore, mau turun ke bawah kok ragu, biasanya sore hari air laut mulai pasang. Di Pantai Klayar pun sebelum kami pergi sudah mulai ada himbauan agar para wisatawan menjauhi bibir pantai karena ombak sudah mulai tinggi. Apalagi bibir Pantai Banyu Tibo tidak terlalu luas, tangga untuk akses turun ke bibir pantai juga sudah dinaikkan. So, kami menikmati sunset dari atas saja, sambil menikmati suara ombak dan berbincang santai.


Pantai Banyu Tibo, Pacitan


Sebelum gelap, kami segera melanjutkan perjalanan ke Jogja. Perjalanan dari Pacitan ke Jogja kurang lebih 2 jam 30 menit melalui jalanan berliku menembus hutan. kami memasuki kota Jogjakarta dari selatan melalui Gunung Kidul. Sampai di Jogja, kami langsung berburu kuliner gudeg khas Jogja, Gudeg Pawon di daerah Umbulharjo. Reviewnya sih enak dan katanya nih makan di sini biasanya antri banget. Untungnya waktu kami tiba di lokasi pas lagi sepi ngga ada antrian, jadi bisa langsung makan, maklum udah laper banget :D Sesuai dengan namanya, Gudeg Pawon, kamu bisa melihat proses memasak Gudeg di dapur, semacam live cooking :D,  sekalian memesan/memilih lauk. Dan asli review nya ngga bohong, rasanya beneran enak gaes, kamu harus coba ketika berkunjung ke Jogja. Harga seporsinya kurang lebih IDR 25.000 tergantung lauk yang kamu pilih. Setelah makan, kami hunting hotel untuk betistirahat mengembalikan stamina untuk trip hari kedua keesokan harinya. It was a long & tiring day, we haven’t slept for more than 24 hours, lol. But we were having a lot of fun :)


Gudeg Pawon, Jogja

Di hari kedua, kami akan berwisata ke daerah Gunung Kidul, Jogjakarta, yang terkenal dengan pantai"nya yang indah. Tetapi sebelum menuju ke Gunung Kidul, as per my friend's request, we were heading to Pantai Depok for lunch. Kami menikmati seafood segar yang bahan"nya kami pilih sendiri di pasar ikan siang itu. So, di area Pantai Depok ada pasar ikan yang menjual aneka seafood segar hasil tangkapan para nelayan. Kita bisa langsung mengolah seafood yang kita beli di rumah makan" yang banyak terdapat di pesisir Pantai Depok. So lovely, having lunch with the view, menikmati aneka seafood segar dengan ocean view, I love it :) 

Dalam perjalanan menuju ke Gunung Kidul, kami sempat mampir juga ke Pasir Gumuk Parang Kusumo. Pasir Gumuk merupakan hamparan pasir luas dengan latar pemandangan bukit nan hijau di kejauhan. Pengen cobain main sand board, tapi tidak bisa menemukan tempat persewaan sand board :(


Pasir Gumuk, Jogja


Perjalanan dari Parangtritis ke Gunung Kidul lumayan panjang juga, sekitar 1 jam 30 menit melalui jalan berliku dengan pemandangan alam yang indah di kanan dan kiri jalan. Akses jalannya bagus dan cukup lebar. Pengen nyovain nyetir tapi ga pede nyetir di tanjakan, lol. Karena sudah sore, kami hanya bisa memilih 1 pantai saja. Setelah itu kami berencana akan menikmati sunset sambil ngopi" cantik di HeHa Sky View, salah satu destinasi wisata yang sedang populer di Jogja. 

Karena ingin bermain kano, kami memilih Pantai Sadranan. Banyak sekali pilihan pantai di Gunung Kidul sampai bingung aku memilihnya :D Gunung Kidul memiliki 102 pantai dengan ciri khas dan keindahannya masing". So, we just took a random pick. Any beach would be fine as long as we can go canoeing :) Udah lama pengen nyobain main kano, akhirnya kesampean juga di Joga, hehehe... Sebelum main kano, kami bermain" dulu di tepi pantai. Tarif bermain kano IDR 100.000/kano, bisa diisi maksimal 2 orang, total 3 orang dengan 1 orang guide. Aku duduk di tengah, senang sekali karena tidak perlu ikut mendayung :D Sempet cobain ikut mendayung, tapi berat sekali, akhirnya dayung aku kembalikan ke teman aku, aku duduk santai saja di tengah menikmati :D Awalnya terasa agak kaku, khawatir kano terbalik dan jatuh ke laut :D Sebenarnya aman" saja karena kedalaman laut di area kami bermain kano hanya 3 - 5 m saja, hanya ombaknya saja yang agak ngeri, maklum laut selatan :D Tapi justru ombak besar itulah yang membuat permainan kamo menjadi semakin seru. Intinya sih selama berada di atas kano, usahakan relax dan jangan menyentuh kano karena hal itu justru membuat kano menjadi tidak seimbang. Santai saja sambil mengikuti ayunan ombak, lama" bisa enjoy juga. Kami bahkan dengan semangat mendayung ke tengah untuk mengejar ombak :D It was fun, I wanna do it again. Karena keasyikan main kano, kami jadi kemalaman, ngga jadi sunsetan di HeHa deh :D 


Pantai Sadranan, Jogja



Akhir" ini banyak sekali tempat" makan yang menyajikan pemandangan alam, baik perbukitan maupun lautan, lengkap dengan spot" selfie yang menarik di Jogja. Salah satunya adalah HeHa. Di dalam area HeHa, kita bisa menemukan food stall, restaurant, dan selfie spot, bahkan ada live music juga di malam hari ketika kami datang. Selain HeHa Sky View, Gunung Kidul juga punya HeHa Ocean View. Kelihatan kan ya bedanya di mana, HeHa Sky View menyajikan panorama langit di atas kota Jogja, indah sekali di malam hari, kita bisa menikmati Jogjakarta city light. Sedangkan HeHa Ocean View memiliki pemandangan laut. Kami memilih HeHa Sky View karena selama 2 hari kami sudah puas bermain" di pantai, jadi kami mencari sunset spot dengan view yang berbeda di mana kami bisa menikmati keindahan langit Jogja. Niatnya sih samil berburu bintang jatuh di malam hari, lol. 

Tiket masuk HeHa Sky View bervariasi:

  • Weekday

          11.00 - 15.00    : IDR 15.000

          15.00 - 21.00    : IDR 20.000

  • Weekend & National Holiday

           08.00 - 21.00    : IDR 20.00

Khusus periode tahun baru kemarin, tiket masuk naik menjadi IDR 25.000. Tiket masuk yang kita bayarkan belum termasuk tiket masuk ke selfie spot sbb:

  • Sky Glass IDR 30.000
  • Wall Climbing IDR 30.000
  • Sky Balloon IDR 20.000
  • HeHa Aeroplane IDR 20.000
  • Reflecting Pool IDR 10.000
  • Selfie Garden IDR 10.000
Harga tiket tersebut terhitung untuk 1 orang ya.

Sebenernya aku kurang begitu suka sih wisata selfie, lol, lebih suka wisata alam. Tertarik mengunjungi HeHa karena ingin menikmati coffee time di ketinggian sambil menikmati sunset, city lights dan bintang, sounds great untuk sunset spot kan. Aku ngga expect kalau ternyata HeHa tuh wisata selfie :D Salah satu icon HeHa Sky View adalah sky bridge, jembatan memanjang yang membentang di ketinggian. Tapi kemarin lagi rame banget sky bridge nya penuh orang jadi gabisa foto"an atau take video juga :D

Keesokan harinya kami lanjut city tour kota Jogja. Dimulai dengan lunch cantik di resto tepi sawah, Kolbano Cafe. Kolbano Cafe menyajikan aneka grill dan suki. Setelah makan siang, kami menuju ke Malioboro. Sebenarnya hari ini kami berencana mengunjungi Taman Sari dan menikmati sunset di Candi Ratu Boko, tapi waktunya ngga cukup karena kami bangun kesiangan :D Sampai area Malioboro sudah sangat sore, Taman Sari sudah tutup :D Taman Sari buka sampai jam 3 sore saja guys. Jadi ya udah, kami jalan" santai saja di Malioboro. Padahal Aku pengen banget sunsetan di Candi Ratu Boko. Candi Ratu Boko punya sunset view terbaik menurut aku. Malamnya kami berencana menikmati live music di Pendopo Lawas, kali aja beruntung bisa menyaksikan penampilan Tri Suaka. Tapiii khusus malam tahun baru live music ditiadakan, so sad :( Yah tanpa ada live music saja kondisinya sudah ramai banget kok, wajar saja ditiadakan, untuk mengurangi kerumunan. 


Grill with the View, Kolbano Cafe, Jogja


Kami stay di Malioboro sampai tengah malam pergantian tahun, sengaja nungguin firework :D Tapi karena ngga berani berkerumun, kami cari tempat yang agak jauhan dari pusat fireworknya :D :D

hari keempat, hari terakhir road trip kami, waktunya pulang, aaaaahhhh so sadddd, I want moreee :( Kami mengambil rute via Solo dan Sarangan untuk pulang. Mampir Solo cuma untuk makan sate buntel aja sih, lol. Sebelum berangkat ke Solo, kami sempatkan mampir ke Taman sari sebentar. Sayang banget kan udah sampe Jogja ga sempet mampir.

Taman Sari merupakan situs bekas taman istana yang aktif digunakan pada tahun 1700 - 1800 an. Komplek Taman Sari sangat luas terdiri dari berbagai macam bangunan, mulai dari pemandian, istana air, lorong bawah tanah, dll. Menyenangkan sekali berjalan mengelilingi Taman Sari, banyak yang bisa di eksplore, banyak cerita, banyak sudut yang menarik, banyak spot" foto. Paling bagus sih keliling Taman Sari pakai pemandu karena komplek Taman Sari sangat luas dan ada beberapa sport yang terletak di tengah pemukiman penduduk, agak susah dicari kalau ngga tahu tempatnya. Sayang sekali kami hanya bisa mampir sebentar karena masih harus melanjutkan perjalanan ke Solo dan Sarangan, jadi kurang puas explore nya. Next sabilah ya diulang lagi kalau pas ke Jogja, siapin waktu biar puas explorenya.


Taman Sari, Jogja





Perjalanan pulang dari Solo ke Sarangan lewat Tawangmangu indah sekali pemandangannya, melewati jalanan pedesaan dengan view sawah di kanan kiri jalan dan perbukitan di kejauhan. Next kalau lewat Tawangmangu lagi aku mau deh nginep sewa villa di sini, ok banget view nya. Epic moment dari liburan kami kali ini adalah moment ketika kami di Sarangan. Kami kan sampai Sarangan udah malam, sekitar pukul 6:30 an lah, tapi tetep berencana mau mampir sebentar karena udah nyampe Sarangan sayang banget kalau ngga mampir, kan jarang" tuh bisa sampai ke Sarangan. Tapi kami cape dan ngantuk banget. So, setelah memarkir mobil, kami berencana untuk tidur sebentar di mobil, 15 - 30 menitan lah baru turun. Apa yang terjadi kemudian? Kami tertidur nyenyak sekali, sampai jam 9 baru bangun, lol. AKhirnya kami menutuskan untuk langsung pulang saja padahal sudah masuk parkiran Sarangan, wkwkwk... ... 

Setiap perjalanan memang selalu mempunyai cerita uniknya masing" ya. Aku suka banget road trip, next boleh lah diulang lagi, mungkin dengan destinasi yang berbeda :)